Usaha mendirikan SMP Muhammadiyah di Kudus telah dimulai pada zaman pendudukan Belanda. Tahun 1939 didirikan MULO Muhammadiyah di Kudus. Sekolah Muhammadiyah ditutup pada waktu Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1941.
Pada tahun 1946 atas prakarsa Pengurus Masyumi didirikanlah Sekolah Menengah Islam di Kudus, namun sekolah inipun harus ditutup karena situasi keamanan yang tidak menentu pada masa tersebut. Kemudian pada pertengahan tahun 1946 atas dasar instruksi Pengurus Besar Muhammadiyah yang antara lain berisikan agar di daerah Muhammadiyah, maka dalam Musyawarah Daerah seKaresidenan Pati yang dipimpin Bapak Muslam, diputuskanlah untuk mendirikan SMP Muhammadiyah di Kudus. Pelaksanaan keputusan ini kepada Bapak R. Soelicha yang sekaligus bertindak selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Kudus yang pertama.
Masalah yang timbul adalah corak agama seperti madrasah Tsanawiyah dan sekaligus sebagaimana SMP biasa yang lebih didominasi oleh pelajaran umum. Atas dasar beberapa alasan, antara lain disetiap cabang sudah banyak memiliki Sekolah Rakyat (SR), maka diputuskanlah bahwa SMP Muhammadiyah di Kudus adalah SMP biasa dengan pelajaran agama ditambah porsinya.
Pada permulaan berdirinya banyak sekali muncul hambatan-hambatan, antara lain :
a. Sumber murid relatife kecil
Sumber murid merupakan masalah yang cukup serius Karena pada waktu itu (tahun 1946) di Kudus baru terdapat satu sekolah Rakyat Muhammadiyah.
b. Belum memiliki gedung sendiri
Karena belum memiliki gedung sendiri maka tempat belajar terpaksa berpindah-pindah, antara lain :
· Tahun 1946 awal, menempati gedung di Majapahit (gedung SPA Kudus)
· Tahun 1947 pertengahan pindah ke Jl. Jendral Sudirman
· Akhir tahun 1947 pertengahan pindah ke Jl. Jendral Sudirman
· Akhir tahun 1947 pindah ke selatan jalan, tetap di Jl. Jendral Sudirman (sekarang muka SD Cahaya Nur)
· Tahun 1948 pindah BAPERA di Jl. Jendral Sudirman (sekarang KODIM kudus). Kepindahan ke BAPERDA ini atas bantuan almarhum Mayor Basuno.
· Pada Akhir tahun 1948 pindah ke selatan jalan, di Gedung Karetan tetap di Jl. Jendral Sudirman (sekarang Toko Kurnia Kudus)
· Baru pada tahun 1955 pindah ke Jl. KHR. Ansnawi No. 7 sampai sekarang.
c. Sulit diperoleh guru-guru berakta dan berkemampuan mengajar.
Akibat kekurangan guru ini, terpaksa pengurus meminjam guru-guru dari instansi-instansi resmi, antara lain :
· Bapak Suroso, Kepala Jawatan Pertanian Kudus
· Bapak Usmadi, pegawai Jawatan Pertanian Karesidenan Pati
· Bapak Hartodipo, Jaksa Kudus
· Bapak Sutanto, Pegawai pajak
· Bapak Abdul Rahman, Pegawai pajak
· Ibu Ny. Abdul Rahman, guru Bahasa Inggris, seorang ibu rumah tangga lulusan sebuah sekolah di Singapura.
d. Kesulitan bidang keuangan
Karena situasi di bidang keuangan ini, maka guru-guru lebih sering tidak menerima gaji/honorarium dari pada menerimanya. Untuk biaya operasional sering ditempuh usaha penggalian dana dengan cara ;
· Mengadakan pertandingan sepak bola di lapangan Canon Kudus (sekarang pasar Bitingan Kudus)
· Mengadakan Facy Fair (semacam pada derma)
e. Kesulitan lain berupa pengakuan masyarakat dan sesama SMP di Kudus. Pengakuan ini baru muncul setelah pada Ujian Negara yang pertama kali diikuti tahun 1950, SMP Muhammadiyah Kudus berhasil mencapai hasil terbaik untuk seluruh SMP Negari/Swasta se Karesidenan Pati. Pada waktu itu yang lulus adalah 80%.
Tamatan-taman Pertama antara lain :
· Sdr. Drs. Sidiq
· Sdr. Maskub
· Sdr. Farich Bier
· Sdr. Dr. Islam Nawawi
· Sdr. Karmain
Status sekolah swasta penuh berjalan sampai tahun 1957. sejak tahun 1957 status SMP Muhammadiyah 1 Kudus meningkat menjadi sekolah swasta berbantuan.
Pada tahun 1967 berdasarkan Surat Keputusan Menteri P dan K tanggal 21-11-1967 No. 293/Mat/Keu/E, status SMP Muhammadiyah 1 Kudus menjadi sekolah swasta bersubsidi mulai tanggal 1 Desember 1967. dalam perkembangannya kemudian, mulai akreditasi oleh Depdikbud Jawa Tengah tahun 1985, SMP Muhammadiyah 1 Kudus mencapai tataran tertinggi untuk sekolah swasta yaitu menjadi sekolah swasta berstatus DISAMAKAN dengan negeri, berdasarkan SK. Kawil Depdikbud Jawa Tengah tanggal 14 Oktober 1985 No. 679/I/03.8.4/U.85, terhitung mulai 14 Oktober 1985.
Kemudian pada tahun 2005 status SMP Muhammadiyah 1 Kudus mengalami perkembangan lagi berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten Kudus pada tanggal 8 Desember 2005 SMP Muhammadiyah 1 Kudus berhasil meraih predikat “A” (AMAT BAIK) dengan nilai akhir 85,78 dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten Kudus No. 10.03.19/D.Dp/2005 yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2009.
Pada awal didirikan tahun 1946 SMP Muhammadiyah 1 Kudus belum memiliki gedung sendiri dan menempati gedung di Majapahit sampai tahun 1947 pindah ke Jl. Sudirman. Pada tahun 1957 SMP Muhammadiyah 1 Kudus memiliki gedung sendiri yang terletak di Jl. KHR. Asnawi No. 7 Kudus sampai sekarang. Pembangunan dan penambahan lokal kelas dilakukan pada tahun 1964, 1976 dan pada tahun 2000 mengikuti perkembangan jumlah siswa.
Sampai dengan sekarang SMP Muhammadiyah 1 Kudus telah memiliki 15 lokal kelas, 2 ruang guru dan kantor, Masjid, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium Bahasa., laboratorium Komputer, ruang ketrampilan, ruang OSIS dan IRM, ruang koperasi siswa, ruang BK. Pembangunan dan penambahan sarana prasarana sekolah terus dilakukan mengikuti perkembangan zaman dan diharapkan beberapa tahun kedepan dapat mencapai standar sekolah nasional.
Waktu didirikan tahun 1946 modal siswa pertama kali 1/3 60 siswa bekas siswa SMI untuk 3 kelas yaitu kelas I, Kelas II dan Kelas III. Jumlah murid sebanyak 3 kelas ini berlangsung sampai pindah ke gedung sendiri di Jl. KHR. Asnawi Kudus, pada bulan Juni 1955 sejak tahun 1958 perkembangan yang menggembirakan terutama dengan tumbuhnya ranting-ranting Muhammadiyah dan Pandu Hizbul Wathan. Dan pada tahun pelajaran 2006/2007 ini SMP Muhammdiyah 1 Kudus memiliki 15 lokal kelas dan 613 siswa
Selasa, Oktober 21, 2008
SEJARAH BERDIRINYA SMP MUHAMMADIYAH 1 KUDUS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar